Rekayasa Web
Rekayasa web adalah proses yang diunakan untuk menciptakan aplikasi web yang berkualitas tinggi. Rekayasa web mengadaptasi rekayasa perangkat lunak dalam hal konsep dasar yang menekankan pada aktifitas teknis dan manajemen. Namun demikian adaptasi tidak secara utuh, tapi dengan perubahan dan penyesuaian. Rekayasa web gabungan antara web publishing (suatu konsep yang berasal dari printed publishing) dan aktifitas rekayasa perangkat lunak. Dikatakan demikian karena desain sebuah aplikasi web menekankan pada desain grafis, desain informasi, teori hypertext, desain sistem dan pemrograman.
Tahapan-tahapan dalam rekayasa web
Formulasi
Kegiatan yang berfungsi untuk merumuskan tujuan dan ukuran dari aplikasi berbasis web serta menentukan batasannya sistem. Beberapa pertanyaan berikut dapat membantu menentukan tujuan :
- Apa motivasi utama pembangunan WebApp?
- Mengapa WebApp diperlukan?
- Siapa yang akan menggunakan WebApp?
Ada dua macam tujuan:
- Informational goals
Menyediakan suatu informasi tertentu kepada pengguna, berupa teks, grafik, audio, dan video
- Applicative goals
Kemampuan untuk melakukan suatu fungsi yang dibutuhkan pengguna, misal dengan menggunakan aplikasi tersebut seorang dosen dapat memperoleh nilai akhir dan statistik nilai mahasiswa dari data-data ujian, tugas, kuis yang ia input ke dalam aplikasi
Perencanaan
Kegiatan yang digunakan untuk menghitung estimasi biaya proyek pembuatan aplikasi berbasis web ini, estimasi jumlah pengembang, estimasi waktu pengembangan, evaluasi resiko pengembangan proyek, dan mendefinisikan jadwal pengembangan untuk versi selanjutnya (jika diperlukan)
Analisis
Ada 4 tipe analisis dalam rekayasa web:
1. Content Analysis
Mengidentifikasi isi yang akan ditampilkan pada aplikasi berbasis web ini. Isi informasi dapat berupa teks, grafik, audio, maupun video
2. Interaction Analysis
Analisis yang menunjukkan hubungan antara web dengan pengguna
3. Functional Analysis
Menentukan operasi yang akan diaplikasikan pada WebApp dan termasuk di dalamnya fungsi-fungsi yang melakukan proses. Semua operasi dan fungsi dideskripsikan secara detil
4. Configuration Analysis
Konfigurasi yang digunakan pada aplikasi berbasis web, internet, intranet, atau extranet. Selain itu, analisis ini juga meliputi relasi database dengan web jika diperlukan
Desain Web
- urutan interaksi sudah bisa dipastikan
- misal untuk presentasi tutorial, pemesanan produk yang harus mengikuti urutan tertentu
b. Struktur Grid:
b. Struktur Grid:
- isi dapat dikatagorikan dalam 2 atau lebih dimensi
- misal: e-commerce menjual handphone. Horizontal adalah katagori berdasarkan feature hp, sedang vertikal adalah merek HP
- komponen pada struktur ini terhubung satu sama lain
- sekalipun bersifat fleksibel, struktur ini membingungkan user
- struktur paling umum digunakan
- memungkinkan aliran secara horizontal selain jalur vertikal yang umum
- aliran secara horizontal juga bisa mengakibatkan kebingungan user
2. Navigation design: menentukan navigasi halaman-halaman web. Setelah arsitektur WebApp sudah terbentuk dan komponen-komponen seperti halaman, scripts, applet dan fungsi lain sudah ada, developer menentukan navigasi yang memungkinkan user mengakses isi WebApp dan layananlayanannya. Jika user tidak bisa berpindah ke halaman lain dalam web dengan mudah dan cepat maka mungkin karena grafik, dan isi tidak relevant, ini masalah navigasi.
Dalam desain navigasi beberapa hal perlu dilakukan :
- menentukan semantik (arti ) dari navigasi untuk user yang berbeda
- menentukan cara yang tepat: pilihannya adalah text-based links, icons, buttons and switches, dan graphical metaphors
3. Interface design: membangun interaksi dengan user yang konsisten dan efektif. User interface pada WebApp adalah kesan pertama. Sekalipun nilai isinya baik, kemampuan prosesnya canggih, layanannya lengkap namun jika user interfacenya buruk maka hal lain tidak berguna, karena akan membuat user
berpindah ke web lain. Beberapa petunjuk dalam merancang interface design :
- Server errors, menyebabkan user pindah ke website
- Membaca di layar monitor lebih lambat 25% dari pada di kertas, karena itu teks jangan terlalu banyak
- Hindari tanda “under construction”
- User tidak suka scroll. Pastikan informasi cukup dalam satu layar
- Navigasi menu dan headbar harus konsisten
- Keindahan tidak seharusnya lebih penting dari pada fungsinya
- Opsi navigasi harus jelas sehingga tahu bagaimana berpindah atau mencari hal lain pada halaman aktif
Pengujian pada Rekayasa web
1. Check isi/informasi untuk kesalahan yang mungkin terjadi, misalnya salah ketik
2. design model WebApp di- review untuk menemukan navigation errors
3. processing components an Web pages diuji
4. Integration test untuk arsitektur web :
- Struktur linier, grid, atau hirarki sederhana seperti pada software dengan pemrograman terstruktur (modular)
- Struktur hirarki campuran atau network (Web) seperti pada Object oriented software
5. Uji WebApp secara keseluruhan setelah disatukan semua komponennya secara lengkap
6. WebApp yang diimplementasikan pada konfigurasi yang berbeda diuji kompatibilitasnya. Misalnya jika membuat di IE, coba di Netscape, dan Firefox
7. WebApp diuji oleh sekelompok pengguna dengan kemampuan yang berbeda.Bagian yang diuji adalah isi, navigation, kemudahan penggunaan, kehandalan dan unjuk kerja
terima kasih,artikel nya sangat membantu buat pembelajaran..( 1622500114 )
BalasHapusjangan lupa kunjungi blog kami di https://www.atmaluhur.ac.id
Terimakasih kakak atas artikel nya, terus tulis artikel lainnya ya kak. O iya, perkenalkan nama saya putri1622520017 dari kampus ISB Atma Luhur
BalasHapusWahhh..terima kasih ya kak ilmunya..
BalasHapusSukses selalu kak...
Perkenalkan kak,Saya Arta Uli Opi dari ISB Atma Luhur